WARTA SUNDA ONLINÉ

BENTANG TAMU

Dedi Mulyadi Mutasi 25 Pejabat Pamaréntah Propinsi, ti Kepala Dinas nepi ka Diréktur Rumah Sakit

Dedi Mulyadi Mutasi 25 Pejabat Pamaréntah Propinsi, ti Kepala Dinas nepi ka Diréktur Rumah Sakit   Gubernur Jawa Barat, H. Dedi ...

CAMPALA MEDAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Sampurasun. Pamaos Baraya Warta Sunda. Dogdog tinggal igeul Artinya : banyak bicara (dalam pekerjaan), tapi tidak melaksanakan apa - apa). Cag. Bhaktos pun Anto Sukanto.

GANDRUNG MULASARA MEMBANGUN KARAKTER SISWA

GANDRUNG MULASARA MEMBANGUN KARAKTER SISWA
Pelajar Purwakarta Antusia Mengikuti Rangkaian Kegiatan Gandrung Mulasara

GANDRUNG MULASARA MEMBANGUN KARAKTER SISWA
    

disdik.purwakartakab.go.id – “Gandrung Mulasara” Kata Gandrung berasal dari bahasa Sansakerta menjadi serapan ke dalam bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia. Gandrung memiliki arti kasmaran atau jatuh cinta, jika kita membedah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Gandrung memiliki arti sangat rindu atau tergila-gila karena cinta. Jadi, apa yang kita rindukan? dan kepada siapa kita tergila-gila ?. Serta pada apa kita jatuh cinta ?.

Mulasara atau pulasara memiliki arti memelihara atau mengurus, kata ini sering identik dengan jenazah atau orang yang sudah mati. Jika kita gabungkan dalam untaian kalimat gandrung mulasara memiliki arti memelihara dengan penuh rasa cinta. Jika kita pandang dengan arti yang luas, Gandrung mulasara bermakna memelihara dengan penuh kesadaran dan bersungguh-sungguh dalam menjalankannya.

Kita fokuskan pikiran dengan kesadaran kita, mulangkeun ka sarakan pangbalikannana memiliki makna yang sangat dalam, bukan hanya asal kembali tetapi kembali ke asal atau ke tempat asal, yakni lemah cai, tempat kita pertama kali menginjak tanah, menghirup angin, meminum air dan di sinari oleh cahaya matahari itu.

Mulangkeun artinya mengembalikan. Apa yang harus dikembalikan ?. Yang harus dikembalikan adalah diri kita ke asalnya, namun darimana asalnya diri ?. Diri ini berasal dari tanahnya, diri ini berasal dari anginnya, diri ini berasala dari airnya dan diri ini berasal dari cahayanya. Harus kemana diri ini kembali?, ke sarakan pangbalikan yakni tempat kita kembali ke Dzat yang sejati dan abadi yang mengatur dunia dengan segala kuasanya begitu ulasan dari pemuda Mochamad Irvan Efrizal, Nurdin Cahyadi dan beberpa pemuda saat di temui disdik.purwakartakab.go.id

Kegiatan Gandrung Mulasara dipelopori oleh kumpulan Pemuda yang tergerak batinya untuk meperjuangkan ideologi sebagai pemuda Sunda kecintaanya ka ‘Lemah Cai’ dengan menghadirkan Bah Ayi Kurnia (Sukmasarakan), Rudy Aliruda di temani kawan-kawanya dari Sanggar Sastra Purwakarta, Pepep D.W penulis buku “Manusia dan Gunug”, Man Jasad (Duta Ulin Jawa Barat).

Di hadiri oleh ratusan Pelajar terdiri dari SD, SMP dan SMA di dampingi guru, pemuda diawali dengan ‘Nyakar’ nyaah ka runtah, Baca Puisi, Akustik, Materi Alam dan Budaya, Bedah Buku, “Curug Cipurut” berlokasi di bawah kaki Gunung Burangrang, Kawasan Cagar Alam yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Bara, Desa Sumurugul Wanayasa Purwakarta. Minggu (26/8)

Kegiatan ini mendapat support langsung dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, BKSDA Jawa Barat dan sejumlah Tokoh di Desa Sumurugul Kecamatan Wanayasa Purwakarta.

Sadiyah, M.Pd Kepala Seksi kesiswaan Dinas Pendidikan membuka langsung kegiatan mewakili Kepala Dinas Pendidikan yang berhalangan hadir, dalam amnatnya Sadiyah mengatakan manfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya, anak-anak harus mencintai alam dan lingkungan, karena alam telah memberikan kebaikan bagi kita,  ketika kalian melihat keindahan di alam katakanlah “Subhanallah”. Ucapnya sadiyah di depan pelajar

Memaknai alam, menyentuh alam, pohon, jaga kebersihan, secara akademik jadikan edukasi kalian temui harus menjadi catatan keilmuan. Menjadi manusia sejati, manusia yang membawa nama baik Purwakarta, ini harus dilakukan oleh pelajar di Purwakarta. kalian jangan lupa membaca Do’a terlebih dahulu, mohon ijin pada yang terlihat atau tidak terlihat. Ucapnya saat pembukaan kegiatan yang di dampingi oleh perwakilan dari BKSDA Jawa Barat, Tokoh Masyarakat, Kepala Desa serta Karang Taruna setempat.

“Pelajar dan pemuda antusias, menyenangkan terpancar dari raut wajahnya saat mengikuti rangkaian kegiatan Gandrung Mulasara”. (NC)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "GANDRUNG MULASARA MEMBANGUN KARAKTER SISWA"

Posting Komentar