KENDURI CINTA BIROKRASI
*KENDURI CINTA BIROKRASI*
Oleh: A. Yogaswara,S.S, M.Pd
Purwakarta, (03/02/2020). Hari ini ASN aktif dan purnabakti dikumpulkan dari lima kecamatan yaitu Purwakarta, Cibatu, Campaka, Bungursari dan Babakan Cikao dalam acara *Kenduri Cinta Birokrasi* yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), yang dibentuk setelah otonomi daerah tahun 1999.
Acara ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dengan arahan bupati dalam rangka melayani masyarakat dan dilaksanakan penyerahan piagam penghargaan kepada 200 Purnabakti di tahun 2019." Kata Asep Supriatna selaku Kepala BKPSDM Kab.Purwakarta.
Kenduri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya. Kenduri atau yang lebih dikenal dengan sebuatan Selamatan atau Kenduren (sebutan kenduri bagi masyarakat Jawa) telah ada sejak dahulu sebelum masuknya agama ke Nusantara.
Kenduri Cinta yang saya kenal adalah konsep yang dipopulerkan oleh Cak Nun (M.H Ainun Najib ). Konsep ini kemudian tahun 2001 disebut Maiyah. Secara etimologis, Maiyah berasal dari kata ma’a, bahasa Arab yang artinya bersama. Dan arti Maiyah sendiri adalah kebersamaan. Kebersamaan dibangun dengan berpijak pada kebersamaan Segitiga Cinta. Yaitu segitiga antara Allah, Rasulullah, dan makhluk. Inspirasi konsep kebersamaan ini diambil dari Al-Qur`an yang dikaji oleh Marja’ (rujukan keilmuan) Maiyah: Ahmad Fuad Effendy. Bahwa kata ma’a dalam Al-Qur`an disebutkan sebanyak 161 kali yang berada dalam relasi atau kebersamaan antara Allah, Rasulullah, dan semua makhluk-Nya.
Ada yang melihat Maiyah yang diinisiasi Cak Nun ini sebagai sebuah fenomena gerakan sosial budaya baru yang cukup memberikan harapan kebangkitan Indonesia. Maiyah dianggap sebagai oase di tengah berbagai dahaga sosial, kebudayaan, agama, dan krisi keadilan yang terjadi di Indonesia. Karena kesemua permasalahan itu diakomodasi dan diolah bersama menjadi energi kreatif yang menyiratkan prospek masa depan Indonesia yang lebih baik.
Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, di mana lebih banyak orang berada ditingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya sipil maupun militer.
Sambutan Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika,S.E dalam acara Kenduri Cinta Birokrasi (Dharma Bhakti Abdi Nagri) menyampaikan bahwasannya acara silaturahmi ini merupakan keikhlasan dalam mengabdi pada negeri. Pendidikan adalah program prioritas di Purwakarta. Bonus demografi di Purwakarta menjadi modal pembangunan di masa yang akan datang.
"Sebagai ASN pendidik bisa menorehkan catatan sejarah dalam kehidupan para siswanya. Catatan sejarah itu diukir oleh para guru tidak bisa diukir oleh bupati atau kepala dinas." tegas Ambu Anne.
Permohonan maaf dari Bupati Purwakarta bahwa anggaran pendidikan belum maksimal untuk Purwakarta karena masih banyak infrastuktur yang masih harus diperbaiki dan peningkatan kebutuhan untuk pendidikan tiap tahun semakin meningkat. Dan posisi pegawai honor atau kontrak di Purwakarta sudah *overload*. Tahun 2023 oleh pusat pegawai honorer akan diselesaikan, jadi hanya 2 istilah pegawai ASN dan P3K.
Acara ini lebih kepada acara mendengarkan curhatan seorang pemimpin dalam mengelola negara dan harapan untuk berkomitmen mengabdi kepada negeri dengan sepenuh hati untuk Purwakarta Istimewa.
Acara ini juga dihadiri oleh Kang Dedi Mulyadi mantan Bupati Purwakarta yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang mengamanatkan bahwa *Kekuasaan tanpa karya adalah kesia-siaan*
Paparan terakhir disampaikan oleh Sujiwo Tejo (Budayawan) dengan pemaparan *Agama adalah kabar gembira maka apabila ada kabar tidak gembira itu bukan agama* dan menutup dengan cerita Rahwana dan Dewi Shinta bahwa *Hidup lebih mati tanpa cinta*.
Oleh: A. Yogaswara,S.S, M.Pd
Purwakarta, (03/02/2020). Hari ini ASN aktif dan purnabakti dikumpulkan dari lima kecamatan yaitu Purwakarta, Cibatu, Campaka, Bungursari dan Babakan Cikao dalam acara *Kenduri Cinta Birokrasi* yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), yang dibentuk setelah otonomi daerah tahun 1999.
Acara ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dengan arahan bupati dalam rangka melayani masyarakat dan dilaksanakan penyerahan piagam penghargaan kepada 200 Purnabakti di tahun 2019." Kata Asep Supriatna selaku Kepala BKPSDM Kab.Purwakarta.
Kenduri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya. Kenduri atau yang lebih dikenal dengan sebuatan Selamatan atau Kenduren (sebutan kenduri bagi masyarakat Jawa) telah ada sejak dahulu sebelum masuknya agama ke Nusantara.
Kenduri Cinta yang saya kenal adalah konsep yang dipopulerkan oleh Cak Nun (M.H Ainun Najib ). Konsep ini kemudian tahun 2001 disebut Maiyah. Secara etimologis, Maiyah berasal dari kata ma’a, bahasa Arab yang artinya bersama. Dan arti Maiyah sendiri adalah kebersamaan. Kebersamaan dibangun dengan berpijak pada kebersamaan Segitiga Cinta. Yaitu segitiga antara Allah, Rasulullah, dan makhluk. Inspirasi konsep kebersamaan ini diambil dari Al-Qur`an yang dikaji oleh Marja’ (rujukan keilmuan) Maiyah: Ahmad Fuad Effendy. Bahwa kata ma’a dalam Al-Qur`an disebutkan sebanyak 161 kali yang berada dalam relasi atau kebersamaan antara Allah, Rasulullah, dan semua makhluk-Nya.
Ada yang melihat Maiyah yang diinisiasi Cak Nun ini sebagai sebuah fenomena gerakan sosial budaya baru yang cukup memberikan harapan kebangkitan Indonesia. Maiyah dianggap sebagai oase di tengah berbagai dahaga sosial, kebudayaan, agama, dan krisi keadilan yang terjadi di Indonesia. Karena kesemua permasalahan itu diakomodasi dan diolah bersama menjadi energi kreatif yang menyiratkan prospek masa depan Indonesia yang lebih baik.
Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, di mana lebih banyak orang berada ditingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya sipil maupun militer.
Sambutan Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika,S.E dalam acara Kenduri Cinta Birokrasi (Dharma Bhakti Abdi Nagri) menyampaikan bahwasannya acara silaturahmi ini merupakan keikhlasan dalam mengabdi pada negeri. Pendidikan adalah program prioritas di Purwakarta. Bonus demografi di Purwakarta menjadi modal pembangunan di masa yang akan datang.
"Sebagai ASN pendidik bisa menorehkan catatan sejarah dalam kehidupan para siswanya. Catatan sejarah itu diukir oleh para guru tidak bisa diukir oleh bupati atau kepala dinas." tegas Ambu Anne.
Permohonan maaf dari Bupati Purwakarta bahwa anggaran pendidikan belum maksimal untuk Purwakarta karena masih banyak infrastuktur yang masih harus diperbaiki dan peningkatan kebutuhan untuk pendidikan tiap tahun semakin meningkat. Dan posisi pegawai honor atau kontrak di Purwakarta sudah *overload*. Tahun 2023 oleh pusat pegawai honorer akan diselesaikan, jadi hanya 2 istilah pegawai ASN dan P3K.
Acara ini lebih kepada acara mendengarkan curhatan seorang pemimpin dalam mengelola negara dan harapan untuk berkomitmen mengabdi kepada negeri dengan sepenuh hati untuk Purwakarta Istimewa.
Acara ini juga dihadiri oleh Kang Dedi Mulyadi mantan Bupati Purwakarta yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang mengamanatkan bahwa *Kekuasaan tanpa karya adalah kesia-siaan*
Paparan terakhir disampaikan oleh Sujiwo Tejo (Budayawan) dengan pemaparan *Agama adalah kabar gembira maka apabila ada kabar tidak gembira itu bukan agama* dan menutup dengan cerita Rahwana dan Dewi Shinta bahwa *Hidup lebih mati tanpa cinta*.
0 Response to "KENDURI CINTA BIROKRASI"
Posting Komentar